Membawa "Bom" Dua Kapal Ini Ditangkap TNI AL

Get source code of website


Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Sibolga, Sumatera Utara berhasil menangkap dua kapal diduga pembom ikan, menggunakan Kapal TNI Angkatan Laut (KAL) Mansalar, di Perairan Sibolga, Sumatera Utara. Keduanya yakni Kapal Motor (KM) Makmur Rupiah dan KM Bersama, Selasa 29 Mei 2018. 

Komandan Lanal (Danlanal) Sibolga, Letkol Laut (P) Fajar Priyanto menjelaskan, keberhasilan penangkapan itu berkat informasi yang dihimpun pihaknya, atas aduan masyarakat yang resah terkait aktifitas pengambilan ikan, dengan menggunakan peralatan ilegal yaitu bom.

"Aktifitas bom ikan sangat meresahkan masyarakat," ujarnya.

Pemboman ikan lanjut Fajar,  selain merusak ekosistem bawah air, juga dapat membahayakan nyawa pengguna bom ikan tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya bakal melakukan tidakan tegas terhadap aktifitas ilegal. Bahkan untuk menghindari, Lanal Sibolga akan melakukan  edukasi terhadap masyarakat khususnya nelayan, agar mencari ikan dengan cara yang ramah lingkungan.

"Kita akan melaksanakan penindakan dan juga edukasi kepada masyarakat khususnya nelayan. Sehingga hasil laut bisa dinikmati oleh anak cucu kita" katanya.

Mahasiswi Cantik Ini Diduga Terlibat Kelompok ISIS

Get source code of website


Irma Novianingsih (23 tahun), merupakan salah satu mahasiswi yang pernah tercatat di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Didepotasi dari Turki dan tiba di Indonesia pada Jumat 25 Mei 2018, bersama tujuh orang Warga Negar Indonesia (WNI) lainnya. 

Kedelapan orang tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, karena diduga bakal bergabung dengan kelompok Islamic State in Irak and Syria (ISIS) di Suriah.

Wakil Rektor IAIN Tulungagung Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Abad Badruzzaman menjelaskan, mahasiswi yang bernama Irma Novianingsih dipastikan tidak lagi berstatus mahasiswi kampus itu, sebab pada semester tujuh dan delapan tidak melakukan registrasi ulang.

“Karena dua kali tidak registrasi, maka otomatis dia drop out. Kalau pun semester sembilan dia berusaha registrasi, sistem akan otomastis menolaknya,” ujarnya di Surabaya, Selasa 29 Mei 2018.

Dengan adanya temuan salah satu mahasiswi yang diduga terlibat pada kelompok ISIS, menjadi pihaknya mengantisipasi pada penerimaan mahasiswa baru nantinya.

Sehingga, bakal dilakukan semacam screening khusus untuk memastikan pandangan ideologi calon mahasiswa baru. Apabila terbukti berafiliasi dengan kelompok radikal, maka kampus langsung menggugurkannya.

Menurutnya, secara kelembagaan, temuan itu menjadi bahan pembahasan ditataran akademis. Salah satunya dengan memberikan instruksi ke Unit Kegiatan mahasiswa (UKM), supaya ikut membantu proses pemantauan kelompok radikal.

“Jika terbukti mereka prokelompok radikal, akan diambil tindakan,” katanya.

Ia menceritakan, jika dirinya sempat didatangi intelejen guna memastikan data mahasiswi bernama Irma Novianingsih. Namun belum menyatakan sepenuhnya, keterlibatan Irma pada kelompok radikal itu.

"Mulai dari nama, sekolah asal, nama orang tua, dan data lainnya, semua mengarah ke Irma Novianingsih," ujar Abad.

Black Panther TNI AU, Bakal Diganti

Get source code of website

TNI AU tengah mempertimbangkan untuk mencari pesawat jet generasi 4,5 untuk menggantikan fungsi pesawat Hawk 100/200 “Black Panther” yang sudah menua. Hal itu diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Yuyu mengatakan Hawk saat ini memperkuat Skadron Udara 12 bermarkas di Lanud Roesmin Nurjadin.  Lanud Roesmin Nurjadin menjadi pangkalan militer terlengkap di Sumatera. Pangkalan militer itu dilengkapi dua Skadron tempur yakni 12 dan 16. Keduanya masing-masing diperkuat jet temput Hawk dan F-16 Fighting Falcon A/B dan C/D.
“Ke depan Hawk 100/200 akan diganti dengan yang baru. Generasi 4,5, itu akan dimasukkan ke rencana strategis, ” ujar KSAU di Pekanbaru. Pesawat generasi 4,5 memiliki kelebihan pada mesin yang dapat beroperasi dalam jarak yang lebih jauh serta kemampuan pesawat dalam mengangkat beban seperti senjata dan bahan bakar dalam jarak jauh. Karena itu, dianggap cocok untuk Indonesia yang memiliki wilayah luas.  Namun jet tempur ini belum memiliki kemampuan stealth.
Menurut Marsekal Yuyu, pemilihan atas pesawat tempur generasi 4,5 dianggap tepat untuk menggantikan Hawk 100/200 yang telah beroperasi sejak 1994-1995.  Namun dia tidak menyebutkan pesawat apa yang akan menggantikan Hawk. Apakah IF-X yang sedang dikembangkan dengan Korea Selatan atau pesawat lain.
Dia juga mengatakan akan ada penambahan kekuatan baik personel maupun alat utama sistem persenjataan di pangkalan udara Roesmin Nurjadin. “Jadi sesuai Renstra AU, yang dikembangkan di wilayah barat di Lanud Roesmin Nurjadin,” kata dia.
Selain fokus pada penambahan kekuatan Alutsista, secara bertahap dia juga mengatakan penambahan panjang runway Lanud Roesmin Nurjadin akan terus dilakukan. Saat ini, dia menjelaskan landasan pacu Roesmin Nurjadin yang juga berbagi dengan Bandara komersial Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dalam tahap perpanjangan hingga 2.600 meter.
Menurut KSAU, tahapan perpanjangan landasan sekarang sudah 2.600 meter dan akan diperpanjang sampai 3.000 meter. Dengan begitu pesawat tempur bisa maksimal dan mampu mengangkut persenjataan penuh. 

Prajurit TNI Yang Mengabdikan Dirinya Untuk Membumikan Al-Qur'an

Get source code of website



Selain melaksanakan Pembinaan Teritorial (Binter), anggota Koramil 1402-02/Wonomulyo ini juga mengajar Al-Qur’an kepada anak-anak dan remaja lingkungan tempat tinggalnya, yakni Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman.

Namanya Serka Abd Gaffar. Bersama puluhan anak-anak dan remaja Desa Sidorejo, setiap hari berkumpul di Masjid Nurut Taubah, sebagai tempat kegiatan belajar membaca Al-Qur’an.

Bukan hanya itu saja, anggota TNI ini pula mendapat kepercayaan warga setempat sebagai Ketua Pembangunan Masjid di Desa itu.

Kegiatan mengajarnya, telah ditekuni sejak tiga tahun silam. Dengan sikap ikhlasnya, ia rela membantu apa saja demi terciptanya proses pembelajaran Al-Qur'an tersebut. Bahkan jaraknya 100 meter dari tempat tinggalnya tidak menjadi soal.

"Prihatin masih banyak anak-anak bahkan sudah remaja yang belum bisa baca Al-Qur’an,” ujarnya.

Saat memasuki bulan suci Ramadhan, waktu belajar dilaksanakan usai shalat Taraweh. Sementara biasanya dilakukan usai shalat ashar hingga menjelang magrib.

Bukan hanya belajar baca dan tulis huruf hijaiyah saja, tetapi gerakan dan bacaan sholat juga ia ajarkan kepada anak-anak dan remaja di desa itu.

Saat pertama kali menjadi Ketua Pembangunan Masjid, Gaffar merasa prihatin, sebab masih banyak remaja bahkan dewasa tidak tahu sama sekali tentang Al-Qu'an.

Dengan gerakan itu, ia berharap semua generasi muda yang ada dilingkungan itu, menjadi generasi  Qur’ani dan berjiwa Pancasila. Sehingga hidupnya selalu terjaga dari perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Bahaya, Tujuh Kampus Besar di Indonesia Dimasuki Paham Radikal

Get source code of website

Sebanyak tujuh Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Indonesia, sudah disusupi oleh paham radikal. Tujuh PT tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (Undip), Insitut Teknologi Surabaya (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair).

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli menjelaskan, nyaris semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Indonesia, telah terkena dampak akan paham radikal. Namun besar kecilnya, hal itu bervariasi.

"Dari Jakarta ke Jawa Timur itu sudah hampir kena semua, tapi tebal-tipisnya bervariasi," ujarnya di Jakarta, Sabtu 26 Mei 2018.

Menurutnya, pola penyebaran paham tersebut saat ini telah berubah. Jika dulu dilakukan di lingkungan pesantren, kini sudah masuk ke Perguruan Tinggi yang ada di tanah air, entah itu kampus Negeri ataupun swasta.

Bahkan yang lebih banyak terpapar terhadap paham radikal itu, yakni berada pada fakultas kedokteran dan ilmu eksakta di kampus Negeri maupun swasta.

"Kampus Negeri maupun swasta menjadi sasaran baru dan empuk bagi penyebar radikalisme," katanya.


Sempat Melarikan Diri, Empat Orang Terduga Perampok Akhirnya Ditangkap TNI AL

Get source code of website


Sebuah perahu pancung tanpa nama yang mengangkut delapan orang terduga perampok, berhasil diamankan tim Western Fleet Quick Response (WFQR) terdiri dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV, Lanal Tanjung Balai Karimun dan Den Intel Koarmada I di Perairan Karimun Anak, Selat Malaka, Kepuluan Riau.

Komandan lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno melalui Wakil Komandan (Wadan) Lantamal IV, Kolonel  Laut (P) Imam Teguh Santoso menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapat dari intelijen, tim reaksi cepat Koarmada I yang menggunakan speed boat berhasil menemukan perahu pancung dengan delapan orang didalamnya.

Sehingga ketika berpapasan, perahu pancung ditabrakan ke speedboat milik tim WFQR IV Koarmada I, akibatnya seorang terduga perampok jatuh kelaut.

Tim tersebut lalu melakukan pengejaran, namun berhasil lolos. Sehingga kembali kelokasi tabrakan dan mendapati seseorang berinisial N yang terjatuh dari perahu pancung.

Dari pengakuan N, perahu pancung itu adalah salah satu dari kelompok perompak yang sedang mencari kapal yang ingin dirompaknya pada malam penangkapan, yakni Rabu 23 Mei 2018.

"Tujuh orang yang masih berada di perahu pancung mengkandaskan perahunya, lalu melarikan diri ke darat," ujarnya.

Ia melanjutkan, pengejaran terus dilakukan dan berhasil menangkap DB. Dari keterangan kedua diduga tersangka, diketahui pada tanggal 19 Mei kelompok itu telah merompak sebuah kapal tanker di perairan yang sama.

Bahkan keterangan keduanya, juga menunjukkan keberadaan dua orang pendukung kegiatan perompakan kapal di Perairan Karimun Anak, yakni AA yang bertugas mengatur kegiatan perompakan, penyiapan logostik, dan pendistribusi hasil rompakan. Kemudian H sebagai pemberi dana untuk pembelian pancung sebesar Rp24.700.000.

Dari penangkapan itu, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti. Sementara ke empat orang diduga perampok kini diamankan di Lanal Tanjung Balai Karimun, untuk menjalani proses hukum selanjutnya.


Ini Pasukan Elit TNI AL Yang Bakal Terlibat Tumpas Terorisme

Get source code of website


Pasukan elit TNI Angkatan Luat (AL), Detasemen Jalamangkara (Denjaka) telah siap menunggu perintah melaksanakan operasi militer yang tergabung dalam  Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) untuk memberantas terorisme. Hal itu dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, di Jakarta, Sabtu 26 Mei 2018.

"Intinya kesiapan TNI AL, sebelum ada Koopssusgab sudah siap. Tinggal menunggu perintah dari Panglima TNI," ujarnya.

Untuk pelibatan pasukannya pada pemberantasan terorisme, sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebab, belum lama itu, Denjaka turut terlibat dalam penyerangan kelompok pemberontak di Pulau Mindanao, Marawi, Filipina. Hal itu berkaitan dengan keputusan politik tiga Negara, yang memiliki hubungan kerja sama.

"Marawi contohnya, sampai sekarang Trilateral itu melibatkan Indonesia, Malaysia, Filipina," katanya.

Menurutnya, Koopssusgab nantinya beranggotakan sebanyak 90-an prajurit, yang terdiri dari pasukan elite gabungan tiga matra, diantaranya TNI Angkatan Darat (AD) yang berasal dari Satuan 81 Gultor, Komando Pasukan Khusus (Kopassus), kemudian TNI Angkatan Udara yakni Satuan Bravo 90 berasal dari Korps Pasukan Khas (Paskhas), lalu TNI Angkatan Laut (AL) yang diambil dari Denjaka.

Siwi menambahkan, 90-an prajurit itu bakal menjalani latihan dengan model dan strategi yang khusus. Bahkan, doktrin latihanpun sedang disusun.

"Doktrin latihan lagi disusun dan sebagian sedang dibahas," kata Siwi.


Usai UU Antiterorisme Disahkan, BNPT Jadi Apa ?

Get source code of website


Setelah disahkannya Revisi Undang-Undang (RUU) Antiterorisme menjadi Undang-Undang, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bakal menjadi leading sector pemberantasan tindak pidana terorisme. Akan tetapi terkait pelibatan TNI, akan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) nantinya.

"BNPT leading sectornya. Kalau operasi militer Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab), itu nanti. Bakal ada keputusannya sendiri dalam Perpres," ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 25 Mei 2018.

Ia menambahkan, pihaknyapun bakal terlibat dalam persiapan rancangan Perpres tersebut, bahkan saat ini tengah diproses dalam tahap penyusunan. Terkhusus pada masalah kontra-radikalisasi, kesiapsiagaan nasional, dan deradikalisasi.

"Sudah dalam penyusunan. Nanti tinggal disinkronkan saja," kata Suhardi.

Ditempat terpisah, Direktur Pencegahan Terorisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT),  Brigjen (Pol) Hamli menambahkan, dengan disahkannya Undang-Undang Antiterorisme, lembaga tersebut menjadi lebih kuat dalam aspek pencegahan.

“BNPT senang dengan disahkannya Undang-Undang itu. Kita bekerja lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurut Hamli, pada aspek pencegahan, terdapat beberapa pasal yang mengizinkan penegak hukum melakukan tindakan terhadap  organisasi teroris. Misalkan, pasal 12A Ayat 2  yang menyatakan, orang yang merekrut dan menjadi anggota organisasi teroris diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 3 tahun dan maksimal 12 tahun.

Begitu juga pada pasal 12B ayat 1 yang disebutkan, setiap orang yang dengan sengaja menyelenggarakan latihan militer atau paramiliter di dalam dan luar negeri dengan maksud mempersiapkan aksi terorisme, diancam hukuman paling singkat 4 tahun penjara dan paling lama 15 tahun.

Sahkan RUU Antiterorisme, DPR Minta Tiga Syarat Pelibatan TNI

Get source code of website


Revisi Undang-Undang (RUU) Antiterorisme telah disahkan menjadi Undang-Undang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalu rapat paripurna. Namun, dalam pelibatan TNI, legislatif meminta tiga syarat harus dipenuhi, diantaranya penyusunan Peraturan Presiden (Perpres).

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-undang (RUU) Antiterorisme DPR RI, M Syafii mengatakan pelibatan TNI dalam pemberantasan tindak pidana terorisme harus memenuhi tiga syarat, yang ketiganya telah masuk dalam draf Undang-Undang (UU) yang telah disahkannya itu. Dengan mengacu pada UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan UU Nomor 3 Tahun 2002 terkait Pertahanan Negara.

"DPR RI mengamanatkan tiga hal dalam pelibatan TNI, diantarnya penyusunan Perpres untuk melibatkan TNI dalam memberantas tindak pidana terorisme,” ujarnya di Jakarta, Jum'at 25 Mei 2018.

Oleh karena itu, pihaknya menyepakati dalam pelibatan TNI cukup diatur dan diaktifkan melalui Perpres. Namun Presiden harus berkomunikasi dengan DPR RI.

Menurutnya, penyusunan Perpres maksimal harus selesai setahun setelah RUU Antiterorisme disahkan menjadi Undang-undang.

"Ini adalah upaya total kita melawan terorisme,” katanya.

Setidaknya ada 15 penambahan dalam RUU Antiterorisme tersebut, dengan tujuan penguatan pengaturan UU No 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

“Adanya perubahan signifikan terhadap sistematika UU No 15 Tahun 2003, diantaranya menambah bab pencegahan, korban, kelembagaan, pengawasan, dan peran TNI,”katanya.

Kawasan Pasifik Memanas, TNI Siap Antisipasi

Get source code of website


Kondisi politik, ekonomi, dan keamanan kawasan Asia Pasifik saat ini sedang menghangat. Berbagai permasalahan di tingkat regional, nasional, dan global menjadi ancaman yang dapat berdampak terhadap keamanan Indonesia. Hal itu dijelaskan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, melalui Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Laksdya TNI Didit Herdiawan, di Jakarta, Jum'at 25 Mei 2018.

Atas adanya permasalahan tersebut, TNI telah menyiapkan kebijakan, strategi, dan upaya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi kondisi keamanan tersebut.

Menurutnya, pelbagai permasalahan yang ada, baik di tingkat global, regional dan nasional yang tersebar dalam spektrum ancaman, mensyaratkan perlunya pemahaman, pemikiran, mekanisme dan model baru yang adaptif untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman baru.

Seperti yang diamanatkan Undang-Undang, TNI berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.

"Untuk itu, TNI harus selalu siap siaga,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya masih enggan menyebutkan seperti apa langkah-langkah yang diambil oleh TNI jika gejolak tersebut berkecamuk. Namun yang pasti, TNI selalu siap siaga.

Kapuspen TNI: Pemberitaan Terorisme Harusnya Tidak Berlebihan

Get source code of website


Pemberitaan yang banyak memuat aksi terorisme, seharusnya tidak berlebihan. Olehnya itu, seluruh wartawan (pers) yang ada di Indonesia, perlu mengutamakan jiwa nasionalisme dalam menyiarkan berita.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI M. Sabrar Fadhilah di Jakarta, Jum'at 25 Mei 2018.

"Harus mempunyai jiwa nasionalisme setiap awak media dalam menyiarkan berita terkait terorisme," ujarnya.

Menurutnya, dampak pemberitaan banyak sekali, diantaranya terkait strategi yang dilakukan aparat dalam mengatasi terorisme dengan baik. Selain itu, ketika hendak memberitakan korban maupun harga diri Negara dan bangsa, juga perlu dipertimbangkan.

"Analoginya apabila terjadi sesuatu yang tidak baik di lingkungan keluarga, harus dijaga dari pihak-pihak lain yang ingin membuat keruh suasana," katanya.

Panglima TNI Lantik Aan Kurnia, Ini Jabatan Barunya

Get source code of website


Sebagai institusi pertahanan Negara, TNI harus memiliki arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan. Kebijakan itu diantaranya mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, memiliki komitmen, kompetensi, semangat dan militansi yang tinggi, disertai  kreatifitas dan kemampuan inovasi yang menunjang.
.
Hal itu diungkapkan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, usai melantik Laksamana Muda (Laksda) TNI Aan Kurnia, sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI, di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis 24 Mei 2018.

Hadi menjelaskan, Akademi TNI merupakan satuan TNI yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan pendidikan pertama taruna akademi TNI yang bersifat integratif.

Berfungsi menyiapkan kader pimpinan TNI yang berjiwa pejuang Sapta Marga, dan  mampu menjawab kecenderungan dan dinamika lingkungan baik regional, nasional, dan internasional.
.
Dengan demikian, kesiapan Akademi TNI akan sangat menentukan masa depan satuan, sebagai sebuah organisasi dan institusi pertahanan, yang menjadi tumpuan harapan bangsa dan Negara.

Pengangkatan Laksda TNI Aan Kurnia, didasarkan pada Surat Keputusan (Skep) Panglima TNI Nomor Kep/504/V/2018 tertanggal 22 Mei 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, yang telah dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) di Istana Negara, pada tanggal 23 Mei 2018 lalu.
.

Menakutkan, Ini Yang Bakal Terjadi Jika Sukhoi Dan Pesawat Antimaritim Berkolaborasi

Get source code of website



Jika kedua jenis pesawat yakni Sukhoi Su-27SKM/30 MK2 dan pesawat antimaritim CN-235 MPA dikolaborasikan, maka bakal memiliki kekammpuan tempur yang mematikan. Hal itu terlihat setelah Skadron Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin mendapat tambahan pesawat  maritim tersebut, Jum'at 25 Mei 2018.

Sejumlah pesawat patroli maritim CN-235 MPA, saat ini memang telah menjadi andalan bagi misi-misi pengintaian yang dilaksanakan Skadron Udara Lanud Hasanuddin, baik untuk melancarkan misi pengintaian udara maupun di laut.

Apalagi khusus untuk pesawat intai CN-235 MPA dalam misi patrolinya tidak hanya memiliki kemampuan mendeteksi dan mengidentifikasi sasaran saja. Tapi juga dapat menghancurkan sasaran menggunakan persenjataan seperti roket, rudal antikapal perang, dan torpedo antikapal selam.

Saat melakukan patroli, pesawat antimaritim bakal bekerja sama dengan jet- jet tempur Sukhoi yang bertugas sebagai pengawal (air cover) dari ancaman jet tempur musuh. Bahkan ketika mendeteksi adanya kapal perang musuh, keduanya dapat secara bersamaan menghancurkan target tersebut.

Sebab keduanya telah terintegrasi secara sistem komunikasi, peperangan elektronik, dan sama-sama memiliki senjata penghancur kapal perang.

Jika CN-235 MPA mempunyai rudal Harpoon atau Exocet, Su-27SKM/30 MK2 memiliki rudal antikapal perang berupa Kh-59 ME.

Sehingga dengan bertambahnya CN-235 MPA yang merupakan buatan PT Dirgantara Indonesia di Skadron Udara 5 Lanud Hassanudin, dapat dipastikan, Su-27SKM/30 MK2 bakal ditakuti sebab mempunyai pasangan yang mampu menghancurkan kapal perang musuh.

Baca juga:

Waduh, Rata-Rata Pesawat Intai TNI AU Berumur 40 Tahun

Get source code of website

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kolonel (Pnb) Benny Arfan menjelaskan, pesawat intai yang dimiliki TNI Angkatan Udara (AU) saat ini, rata-rata memiliki umur yang sangat tua, apalagi jenis Boeing 737-200. Pesawat tersebut sudah berusia hampir 40 tahun sejak pertama kali terbang di langit Indonesia yakni sekitar tahun 1982 silam, Jum'at 25 Mei 2018.

"Perlu saya sampaikan, kita mengoperasikan pesawat intai strategis yang sudah cukup tua, bahkan sangat tua,” ujarnya di Jakarta.

Meski demikian, kondisi pesawat-pesawat itu masih dalam keadaan yang prima. Bahkan, pernah mendapat sertifikat penghargaan dari Boeing dengan predikat ‘zero accident for 30 years operation without any single accident’.

"Yang jadi masalah adalah mission system, kemampuan radar, kemampuan kamera, infra red, dan communication link. Itu yang harus kita upgrade,” katanya.

Oleh karena itu, untuk mendukung Indonesia menjadi poros maritim dunia, maka diperlukan pembaharuan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) pengintaian udara.

Menurutnya, karakteristik udara adalah memayungi, sehingga bisa beroperasi di media udara tanpa melihat yang terjadi di media darat maupun media maritim. "Itulah konsep kita, makanya kita terapkan konsep air surveillance yang meng-cover semuanya,” ujarnya.

Ia menambahkan, ada tiga platform dalam hal pengintaian udara, diantaranya menggunakan Satelit, pesawat drone/Unmaned Aerial Vehicle, dan pesawat Intai.

Bahkan Negara-negara maju seperti Amerika, China, Rusia dan Jerman telah menggunakan ketiganya. Sementara Negara berkembang mempunyai pesawat intai yang lebih moderen dan canggih dibanding Indonesia.

“Yang menggunakan UAV dewasa ini adalah Singapura, Australia, dan India. Mereka juga menggunakan pesawat intai P8 Poseidon,” kata Benny.

Amerika Tak Takut Serang Korut

Get source code of website


Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Michael Pence menyatakan, Washington yakin akan kemajuan yang telah dibuat sehubungan dengan masalah Korea Utara (Korut). Namun, dia menyebut AS belum menarik opsi militer dari atas meja.

“Kami telah melihat kemajuan besar dalam beberapa bulan terakhir (di Semenanjung Korea),” kata Pence seperti yang dirilis Sputnik, Kamis 24 Mei 2018.

Ketika ditanya apakah opsi militer masih di atas meja sehubungan dengan Korut, Pence menyatakan opsi itu selalu ada. “Ya, itu tidak pernah ditarik dari atas meja,” ungkap Pence dalam wawancara itu.

Pence kemudian menekankan, Presiden Donald Trump telah menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mentolerir Pyongyang untuk memiliki senjata nuklir dan mengancam AS dan mitranya di wilayah tersebut.

Namun, Pence mencatat Washington ingin mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea menggunakan alat diplomatik dan harapan untuk solusi dicapai damai. Opsi militer, menurut Pence adalah opsi terakhir.

Bulan Ramadhan, Perkuat Toleransi Dan Solidaritas Kebangsaan Untuk Lawan Adu Domba

Get source code of website



Indonesia sebagai Negara majemuk sangat rentan untuk diadu domba melalui ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoax), dengan tujuan merusak persatuan dan kesatuan NKRI. Apalagi ujaran dan hoax digunakan sebagai kepentingan politik dan radikal terorisme, Kamis 24 Mei 2018.

"Karena itu, momentum bulan ramadhan ini, bangsa Indonesia wajib memperkuat toleransi dan solidaritas kebangsaan, baik di dunia nyata maupun dunia maya," ujar Romo Frans Magnis Suseno, tokoh kebangsaan di Jakarta, Kamis 24 Mei 2018.

Ini menjadi tantangan berat bagi bangsa Indonesia. Namun tetap optimis, hal itu dapat dilakukan karena kemajemukan dan perbedaan  itulah yang membuat Indonesia kuat. Asalkan semua bisa saling menerima dan menghormati, apalagi di bulan suci ini.

Tentunya ini bisa menjadi momentum terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia, untuk memerangi hal-hal negatif dengan saling menghormati dan menjaga toleransi.

"Untuk itu, kepada semua pihak agar dapat menahan diri dan membuang perasaan menang sendiri," katanya.

Hoax dan ujaran kebencian, apabila digunakan sebagai politisasi dapat menyulutkan permusuhan. Apalagi bila menggunakan unsur agama, yang sangat mengancam persatuan bangsa ini.

Maka dari itu, solidaritas langsung dan aktivitas di media sosial harus ditingkatkan untuk meminimalisasi hal-hal tersebut.

Menurutnya, pada kurun  waktu 30 tahun terakhir,  hubungan antar umat beragama di Indonesia justru semakin kuat dan positif. Contohnya saat terjadi serangan teroris dengan pedang di sebuah gereja di Yogyakarta, besoknya putra-putri muslim turun membantu membersihkan gereja. Begitu juga saat terjadi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo beberapa hari lalu.

Tapi yang terpenting adalah kesediaan untuk saling menerima dan menghormati, yang akhirnya bisa saling menghargai sehingga terbangun hubungan positif.

Ditilik dari sisi sejarah, Indonesia adalah negara yang kuat dan kokoh. Merdeka bukan dari hadiah Negara lain, tapi hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Kemudian jiwa persatuan dengan Sumpah Pemuda 1928, dan kemajemukan saat memutuskan ideologi Negara, terbukti menjadi pondasi kokoh yang mampu menjaga bangsa dari berbagai gangguan.

Bahkan saat reformasi 1998, lanjut Romo, dimana saat itu banyak pengamat yang meramal Indonesia akan pecah seperti Uni Soviet dan Yugoslavia. Tapi nyatanya, itu tidak terjadi dan Indonesia tetap jaya dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya.

Sebab Indonesia Negara yang sangat berdaulat dalam menangani dirinya sendiri. Dari sejak merdeka, banyak masalah terjadi, tapi tidak sampai mengancam kebangsaan.

Kendati demikian, perlu mengingatkan adanya ancaman dari ideologi transnasional dari luar Negeri yang terus mengusik kedamaian dan kesatuan bangsa.

Ideologi itu dinilai sangat agamis fundamentalis, ekstrimistis, penuh kebencian, seperti ideologi yang dianut pelaku teror bom Surabaya. Bahkan ideologi itu sangat kejam dan menyayat hati. Apalagi aksi terorisme dilakukan sekeluarga yakni bapak, ibu, dua anak laki-laki, dan dua anak perempuan.

Untuk itu, ia berharapa, siapapun tidak diizinkan melakukan tindakan kekerasan dan kebencian sekelompok orang yang ingin merusak persatuan.

"Saling menerima, menghormati, menghargai, mendukung, dan mencintai, supaya Indonesia tetap menjadi Negara adil dan berperikemanusiaan menjadi kuncinya," imbuhnya.





Amerika Tolak Cina Ikut Latihan Bersama di LCS, Ada Apa?

Get source code of website


Amerika Serikat menolak Angkatan Laut Cina terlibat dalam latihan bersama yang bakal di selenggarakan pada 27 Juni hingga 2 Agustus 2018 mendatang, di perairan dekat Negara bagian Hawaii, Amerika.

Menurut  juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Chris Logan, langkah itu diambil setelah Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan, pendaratan pesawat udara milik matra udara Negara itu, telah menggelar latihan beberapa waktu lalu di wilayah Laut Cina Selatan (LCS). Sehingga meningkatkan keteganggan pada kawasan itu.

“Kami telah menolak Angkatan Laut Cina ikut dalam latihan Rim of the Pacific (RIMPAC),” katanya, di Washington, Kamis 24 Mei 2018.

Selain itu, lanjut juru bicara Amerika, perilaku Cina terlihat tidak konsisten dengan prinsip dan tujuan latihan RIMPAC yang bakal digelar.

Atas keputusan itu, Pemerintah Cina melalui Penasihat Negara, Wang Yi menyatakan perilaku Pentagon sangat tidak kostruktif dalam membangun hubungan baik kedua Negara.

Sehingga Cina berharap, Amerika dapat berubah dari pola pikir negatif terhadap Beijing.

“Kami menemukan bahwa langkah ini sangat non-konstruktif,” ujarnya.

BNPT Imbau WNI Yang Berangkat Ke Suriah Harus Melapor Dulu, Ini Alasannya

Get source code of website


GARDANASIONAL, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius menjelaskan, saat ini dirinya mengetahui Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Suriah melalui Negara Turki, hanya lewat video yang disebarkan ke media sosial, dan beberapa pemberitaan, Kamis 24 Mei 2018.

Sehingga pihaknya kesulitan mencari tahu keberadaan WNI ketika telah balik ke Indonesia. Sebab, jalan masuk dari berbagai Negara sangatlah banyak.

Oleh karena itu, ia berharap setiap WNI yang berangkat ke Turki atau Suriah, terlebih dahulu menginformasikan ke BNPT, sehingga datanya dapat dicatat, baik secara pribadi ataupun keluarganya.

"Saya minta tolong diinformasi terlebih dahulu. Kalau tidak diberitahu, tahu-tahu belakangan," katanya.

Menurutnya, pengawasan terhadap WNI semakin sulit, karena setelah tiba di Indonesia biasanya kebanyakan berpindah-pindah tempat tinggal. Hal itu disebabkan adanya urusan pekerjaan atau keluarga.

Untuk itu, pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa Kementerian dan Lembaga untuk memonitor keberadaan mereka. Sehingga dapat dilakukan deradikalisasi.

"Saya kontrak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar dimonitor di mana mereka tinggal, bergaul dengan siapa, jangan sampai lepas. Karena saya nggak yakin hanya satu bulan mengikuti deradikalisasi, mereka tidak radikal," ujar Suhardi.

Purna TNI Dan Polri, Tahun Ini Dapat THR

Get source code of website


Satu yang spesial dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13, yakni para pensiunan (purnawirawan) TNI dan Polri bakal mendapatkan tunjangan tersebut, begitu pula dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

“Ada yang istimewa tahun ini, THR tahun diberikan pula kepada pensiunan,” kata Presiden Jokowi usai menandatangani peraturan tersebut di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 Mei 2018.

Dengan diberikannya THR dan gaji ke-13 bagi TNI, Polri, PNS, dan pensiunan, dapat bermanfaat bagi kesejahteraan. Selain itu, bisa meningkatkan kinerja dan kualitas layanan kepada publik secara lebih baik lagi.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Asman Abnur mengatakan, Peraturan Pemerintah diumumkan dengan segera, sehingga para ASN dapat menyiapkan kebutuhan lebarannya.

"Mengenai besarannya, diperkirakan lebih besar dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Kreatif, Satgas Perbatasan Buat Film Pendek Berkisah Kehidupan Papua

Get source code of website


Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 323/BP Kostrad, belum lama ini merelease film pendek bertemakan Pancasila di channel Youtube miliknya. Dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila 1 Juni mendatang, yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). 

Film berdurasi 5 menit ini mengisahkan tentang seorang Prajurit TNI yang ditugaskan diperbatasan, dengan segala dinamika problem sosial yang buruk menurut bayangannya.

Setelah mengetahui kondisi nyata di Tanah Papua, ternyata tidak seburuk apa yang dibayangkan oleh sang prajurit, kondisi masyarakat yang majemuk bisa saling menghargai dan memiliki kesadaran akan arti penting Pancasila.




Komandan Satgas, Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina menjelaskan, kondisi di Papua terkadang memiliki persepsi negatif bagi orang yang belum pernah merasakan bagaimana kehidupan nyata di Papua, khususnya Bovendigoel.

"Bagi kita yang hidup disini, merasakan kerukunan antar warga atas sadarnya penerapan nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya," ujarnya di Papua, Rabu 23 Mei 2018.





Menurutnya, film pendek tersebut mengambil latar di Sekolah Dasar Negeri Inpres Asiki, bertujuan untuk menegaskan kepada segenap warga Negara tentang arti penting pengamalan nilai-nilai Pancasila.

"Tidak ada lagi saling membeda-bedakan, harus saling menghargai, menyatukan tujuan dan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, harus menjadi pemersatu seluruh elemen bangsa ini," katanya.

Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji, KSAL Baru

Get source code of website

Presiden Joko Widodo telah melantik Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji sebagai penganti Laksamana Ade Supandi pada jabatan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 Mei 2018.

Siwi menjelaskan, dirinya tidak memiliki persiapan khusus saat pelantikan dilaksanakan, sebab telah disiapkan oleh panitaia acara sebelumnya.

Untuk program kerja, katanya, ia bakal melanjutkan program kerja yang telah dicanangkan oleh Ade Supandi, dan tidak akan melakukan banyak perubahan atas kebijakan tersebut.

"Semua program sudah diatur, tinggal kita melanjutkan program yang sudah ada‎," ujarnya.

Soal penunjukan dirinya sebagai penganti Ade Supandi, ia mengaku tidak mengetahui secara jelas. Namun yang pasti lanjut Siwi, jabatan itu untuk mengatikan Ade Supandi yang bakal memasuki pensiun 1 Juni 2018 mendatang.

"Saya kira mekanismenya dari Mabes TNI ke Presiden," katanya.

Ia merupakan pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat pada 14 Mei 1962. Jabatan terkahir yang di embannya yakni seorang perwira tinggi TNI AL yakni Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI sejak 29 September 2017 lalu.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat beberapa posisi strategis, diantaranya Asisten Perencana Umum Panglima TNI, Panglima Koarmabar, ‎dan sebagainya. 

Kapal Penyelundup Timah Diamankan

Get source code of website


Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dabo Singkep berhasil menangkap sebuah kapal kayu (pompong) yang sedang mengangkut bijih timah di Perairan Sedamai, Kecamatan Singkep, Lingga.

Komandan Lanal Dabo Singkep, Letkol Laut (P) Agus Yudho Kristianto menjelaskan pihaknya mengamankan dua orang tersangka beserta beberapa barang bukti (BB) berupa 800 kilo gram pasir timah di Perairan Laut Desa Sedamai.


"Kapal bermesin Dompeng 33 PK dari Provinsi Bangka itu ditangkap tepatnya pada posisi 0° 21.953' S -104° 39.514' E," ujarnya, Rabu 23 Mei 2018.

Ia menambahkan, kronologis penangkapan tersebut berawal dari informasi nara sumber terpercaya tentang adanya kegiatan loading bijih pasir timah dari darat ke kapal pompong nelayan di Perairan Sedamai.


Atas Informasi tersebut, kemudian ditindak lanjuti dan diteruskan ke Patkamla Dabo Singkep yang sedang melaksanakan Patroli di seputaran Perairan Kote, Tanjung Kruing.

Patkamla Dabo Singkep langsung melakukan penyekatan di laut, kemudian dilaksanakan Prosedur Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) terhadap kapal pompong, hingga ditangkap.

Saat ditangkap kapal tersebut mengangkut 20 karung bijih timah yang akan diselundupkan ke Pulau Bangka. Sementara n
ahkoda berinisial LU dan seorang temannya YA kemudian dikawal menuju Posmat TNI AL Dabo.

Dari keterangan kedua tersangka, bijih timah tersebut dibeli dari penyedia barang berinisial A yang juga warga Desa Lanjut.


Hingga kini, keduanya masih ditahan bersama barang bukti miliknya di Mako Lanal Dabo Singkep, untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Perkuat Toleransi Dan Solidaritas Kebangsaan Untuk Lawan Adu Domba

Get source code of website


Indonesia sebagai negara majemuk sangat rentan untuk diadu domba melalui ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoax) yang bertujuan untuk merusak persatuan dan kesatuan NKRI. Apalagi bila ujaran kebencian dan hoax itu digunakan untuk kepentingan politik, dan kepentingan kaum radikal terorisme. Karena itu, momentum Ramadan ini, bangsa Indonesia wajib terus memperkuat toleransi dan solidaritas kebangsaan, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

“Ini menjadi tantangan berat bagi bangsa Indonesia. Tapi saya optimis kita pasti bisa karena kemajemukan dan perbedaan inilah yang membuat Indonesia kuat, asalkan semua bisa saling menerima dan menghormati,” kata tokoh kebangsaan, Romo Frans Magnis Suseno di Jakarta, Selasa 22 Mei 2018.

Apalagi, lanjut Romo Frans Magnis, saat ini bulan puasa. Tentunya ini bisa menjadi momentum terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memerangi hal-hal negatif di atas dengan saling menghormati dan menjaga toleransi. Ia juga menyarankan kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dan membuang perasaan menang sendiri. Itu penting karena bila ujaran kebencian, hoax, radikalisme itu dimainkan secara politik, maka dampaknya akan sangat berbahaya.

Menurutnya, hal-hal negatif itu kalau dipolitisasi bisa dipakai untuk mengadu domba, bisa untuk fake news, hoax, dan hal-hal emosional lainnya yang bisa menyulut permusuhan. Apalagi bila politisasi itu sudah menggunakan unsur agama, itu sangat mengancam persatuan bangsa ini. Maka itu solidaritas langsung dan saat beraktivitas di media sosial harus ditingkatkan untuk meminimalisasi hal-hal tersebut.

Secara pribadi, Romo Frans Magnis optimis bangsa Indonesia mampu menghalau berbagai hal negatif perusak persatuan itu. Pasalnya, selama kurun 30 tahun terakhir, ia menilai hubungan antar umat beragama di Indonesia justru semakin kuat dan positif. Contohnya saat terjadi serangan teroris dengan pedang di sebuah gereja di Yogyakarta, besoknya putra-putri muslim turun membantu membersihkan gereja. Begitu juga saat terjadi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo beberapa hari lalu.

“Itu memang menggembirakan untuk menumbuhkan harmoni dan solidaritas. Tapi lebih penting lagi adalah kesediaan untuk saling menerima dan menghormati, yang akhirnya bisa saling menghargai sehingga terbangun hubungan yang positif,” terang pria kelahiran Polandia, 25 Mei 1936 itu.

Ditilik dari sisi sejarah, Romo Magnis Indonesia adalah negara yang kuat dan kokoh. Merdeka bukan dari hadiah negara lain, tapi hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Kemudian jiwa persatuan dengan Sumpah Pemuda 1928, dan kemajemukan saat memutuskan ideologi negara, terbukti menjadi pondasi kokoh yang mampu menjaga bangsa dari berbagai gangguan.

Bahkan saat reformasi 1998, ungkap Romo, saat itu banyak pengamat yang meramal Indonesia akan pecah seperti Uni Soviet dan Yugoslavia. Tapi nyatanya, itu tidak terjadi dan Indonesia tetap jaya dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya.

“Indonesia negara yang sangat berdaulat dalam menangani dirinya sendiri. Dari sejak merdeka, banyak masalah terjadi, tapi tidak sampai mengancam kebangsaan,” tukas Direktur Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya ini.

Kendati demikian, Romo Magnis juga perlu mengingatkan adanya ancaman dari ideologi transnasional dari luar negeri yang terus mengusik kedamaian dan kesatuan bangsa. Ideologi itu dinilai sangat agamis fundamentalis, ekstrimistis, penuh kebencian, seperti ideologi yang dianut pelaku teror bom Surabaya. Ia menilai, ideologi itu sangat kejam dan menyayat hati. Apalagi aksi terorisme itu dilakukan sekeluarga, ada bapak, ibu, dua anak laki-laki, dan dua anak perempuan.

“Kita sudah membangun Indonesia dalam harmoni dan solidaritas yang bagus. Mari kita tidak mengizinkan kekerasan dan kebencian sekelompok kecil orang yang ingin merusak persatuan ini. Mari saling menerima, menghormati, menghargai, mendukung, dan mencintai, supaya Indonesia tetap menjadi negara adil dan berperikemanusiaan,” pungkas Romo Frans Magnis.

Menhan RI: Ideologi Indonesia Yakni Pancasila, Yang Tidak Terima Silahkan "Cabut"

Get source code of website


Pancasila merupakan ideologi Negara, sehingga tidak dapat digantikan dengan apapun. Oleh karena itu, siapa saja yang tidak menerima ideologi tersebut, silahkan keluar dari Indonesia. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu dihadapan prajurit TNI AD di GOR Kartika Divif I kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa 22 Mei 2018.

Ia menambahkan, masyarakat harus selalu mengamati berbagai perkembangan situasi secara bersama. Apabila tidak mewaspadai akan adanya pengaruh negatif, maka dapat berimbas pada stabilitas keamanan Nasional.

"Yang penting adalah Pancasila. Yang tidak mau silakan keluar dari Indonesia," ujarnya.

Persoalan teroris yang beberapa waktu lalu melakukan aksi bom bunuh diri pada sejumlah lokasi berbeda, ia menjelaskan, hal itu karena adanya keinginan kelompok tersebut untuk merubah ideologi Indonesia.

"Jelas rakyat akan melawan, begitu juga TNI yang menjunjung tinggi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit," katanya.

Oleh karena itu, meminta agar TNI  turut terlibat mengantisipasi adanya bahaya paham radikal dan terorisme, dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan penguatan kesadaran Bela Negara.

Tahun Pemilu, Anggota Lemhannas Diingatkan Jaga Kehormatan Lembaga

Get source code of website


Menghadapi tahun pesta demokrasi, kiranya perlu diingat untuk selalu menjaga kehormatan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), sebagai lembaga yang independen dan profesional. 

Untuk itu, semua angggota Lemhannas tidak boleh menjadi anggota Partai Politik (Parpol), mendukung salah satu calon pada Pemilihan Umum (Pemilu), apalagi terlibat dalam kampanye. Hal tersebut dikatakan Gubernur Lemhannas, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Lemhannas di kantor Lemhannas, Jakarta, Senin 21 Mei 2018.

"Sikap untuk berlaku nonpartisan dan profesional dalam pemilu juga berlaku bagi perseorangan pegawai negeri sipil, anggota TNI dan Polri," ujarnya.

Sebagai anggota Lemhannas, diminta cerdas menanggapi isu aktual yang berkembang. Hal itu dimaksudkan agar lembaga tersebut tidak terseret  dalam perangkap kepentingan politik yang tidak selaras dengan empat konsensus dasar bangsa.

"Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai abdi negara, Polri adalah alat penegak hukum, dan TNI merupakan alat negara. Untuk itu tidak boleh punya keberpihakan pada partai politik," katanya.

Mengenal L-29 Dolphin, Jet Tempur Latihan Kedua Indonesia

Get source code of website



L- 29 Dolphin merupakan pesawat latihan tempur yang sangat sederhana dan terbilang mudah. Cukup dengan mengeser kursi kedepannya. Maka bakal timbul pemikiran, jika pesawat tersebut dibuat untuk pribadi anda.

Pada perkembangannya, L-29 pertama kali muncul pada tahun 1950-an, yang Angkatan Udara Uni Soviet menjadikannya sebagai pesawat latihan bermesin jet. 

Setelah awal tahun 1960-an, sebuah industri pertahanan di Negara itu kemudian mengupayakan perkembangannya. Sehingga 1963, Negara Ceko berhasil memproduksi secara massal pesawat tersebut.

Sekitar tahun 1974, pesawat yang diproduksi oleh Aero's Vodochody menjadi terhenti. Bahkan jika dijumlahkan, dari total 3.600 pesawat jet, sebanyak 3.000 dikirim  ke Uni Soviet.

Sementara sisanya digunakan AU Ceko, Republik Demokratik Jerman, Romania, Suriah, Bulgaria, Hungaria, Mesir, Indonesia, Nigeria, Uganda, Irak.


L-29 Untuk Indonesia.

Pada dekade 1950an, Angakatan Udara Republik Indonesia (AURI) menyandarkan pendidikan lanjutan para kadet penerbangnya dengan pesawat baling-baling AT-6 Harvard. Namun karena kedekatannya dengan Blok Timur, maka Harvard pun dianggap tidak lagi memadai. Sehingga pesawat pancar gas menjadi penting, ditambah lagi suku cadang AT-6 Harvard mangkrak.

Kemudian dibelillah 30 unit MiG-15 UTI berkursi ganda, yang mulai datang pada tahun 1957-1958. karir MiG-15 UTI tidaklah mulus. Masalah  suku cadang dan mesin yang rewel membuat pesawat jet latih ini juga ditinggalkan.

Januari 1964, AURI membentuk tim mencari pengganti MiG-15. Sasaran yang dituju adalah Cekoslovakia, yang saat itu memiliki pesawat latih baru L-29 Delfin (lumba-lumba) buatan Aero Vodochody. NATO memberinya kode Maya. Yang menggunakan saat itu baru AU Suriah

Beberapa waktu kemudian tim tersebut tiba di Praha, Cekoslovakia pada bulan Juni 1964. L-29 menunjukkan kehebatannya. Handling pesawat dibuat mudah untuk dikendalikan, dan yang terpenting, bidang pandang dari kokpit sangat jelas dan tak terhalang karena penggunaan desain kaca gelembung, termasuk pada kanopi depan. Ditambah lagi, L-29 juga sudah terpilih sebagai pesawat latih standar Blok Timur, mengalahkan kandidat seperti Yak-30 dan Ts-11 Iskra.

Jet ini dikenal bandel karena mampu lepas landas dan mendarat langsung di lapangan rumput atau landasan tanah yang diperkeras. Sistem persenjataan yang dapat dipasang meliputi kanon dan roket untuk latihan weapon delivery.

Hasilnya, kedutaan Besar Indonesia di Cekoslovakia menangani urusan keuangan, termasuk negosiasi harga. Cekoslovakia yang terhitung pelit dalam memberikan kredit, justru membuka tangannya lebar-lebar. Bahkan Indonesia tercatat sebagai debitur pertama untuk kredit ekspor dari Cekoslovakia.

Produksi pun dikebut. 1965, dua unit L-29 telah tiba, dengan beberapa penyesuaian untuk pengoperasian di wilayah tropis. Pesawat latih lanjut ini menerima kelir berupa strip petir warna merah yang memanjang di tubuhnya, beda dengan kelir Skadron Pendidikan TNI AU yang terpampang pada L-29 Delfin yang dapat ditemui di museum Dirgantara Mandala Yogyakarta saat ini.

Akibat dinamika dan perubahan politik pasca tahun 1965. Nasibnya harus berakhir begitu cepat di Tanah Air. Padahal, saat itu jet latih tempur ini usianya tergolong sangat muda dan modern pada jamannya.

L-29 Delfin sendiri baru benar-benar pensiun dari TNI AU ketika pesawat latih lanjut British Aerospace Hawk Mk.53 datang ke tanah air pada tahun 1980. Setelah itu, L-29 dinyatakan pensiun, sebagian masih dipertahankan untuk kursus teknik, sebagian dijadikan monumen, dan sebagian lagi ada yang dijual ke luar negeri seperti Amerika Serikat dan Australia dan saat ini bahkan masih terbang di kalangan pehobi aviasi

Spesifikasi

Mesin Cekoslowakia M701 dengan tujuh ruang pembakaran memiliki daya dorong mencapai 1.960 lbs, serta kecepatan maksimum 820 km/jam. Patut dicatat, M701 merupakan mesin pesawat jet pertama yang mempunyai kompresor sentrifugal fase tunggal dimotori oleh flow turbin axial fase tunggal. L-29 dapat mengudara selama 2 jam 30 menit dengan jarak jelajah hingga 894 km, menggunakan tip tank pada sayap.

Aero L-29 Delfin memiliki desain maksimal untuk pesawat kelas sub-sonik dengan posisi tempat duduk tandem dengan sayap lurus. Pesawat ini mampu mengangkut dua drop-tanks 150 kg, 100 kg bom, dengan pod yang masing-masing berisi empat roket 67 mm atau dua pod senapan mesin 7,62 mm. Kecepatan maksimal dengan persenjataan penuh di bawah sayap mencapai 0,7 Mach dan 0,75 Mach tanpa persenjataan.

• Panjang: 10,81 m
• Rentang sayap: 10,29 m
• Tinggi: 3,13 m
• Luas sayap: 19,8 m²
• Berat kosong: 2280 kg
• Berat isi: 3286 kg (7244 lb)
• Berat maksimum saat lepas landas: 3540 kg
• Mesin: 1 × Motorlet M-701C , 8,7 kN (1960 lbf)

ISIS Bukan Bentukan Pentagon

Get source code of website


Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menolak, jika Islamic State Iraq and Suriah (ISIS) adalah bentukan Amerika Serikat (AS). Kehadiran ISIS tidak lain karena alasan mengangkat satu isu global, yakni peperangan melawan komunisme yang berpandangan bahwa agama adalah candu.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Pol Marthinus Hukom saat mengikuti forum diskusi 'Dinamika Ancaman Terorisme, Ideologi Jejaring dan Strategic’ di Jakarta, Senin 21 Mei 2018.

Menurutnya, gerakan ISIS memiliki paham bahwa komunis adalah ideologi yang bertentangan, oleh karena itu harus dilawan dalam bentuk apapun.

Saat Pentagon memiliki kepentingan melawan Soviet yang berpaham Komunis, kemudian melakukan konsolidasi dengan ISIS untuk sama-sama melawan ke Uni Soviet saat perang dingin.

Dari peristiwa itulah dapat diketahui, bahwa ISIS hanya dimanfaatkan oleh Amerika secara bersama-sama melawan Negara adidaya tersebut (Soviet).

“Dapat ditarik benang merah bahwa ISIS tidak dibentuk oleh Amerika. Hanya dimanfaatkan Amerika melawan Soviet," ujar.

Namun yang terjadi di Indonesi, katanya, merupakan dampak dari berakhirnya perang dingin tersebut. Bahkan beberapa tentara ISIS adalah Warga Negara Indonesia (WNI), yang kini telah kembali ke tanah air.

Dengan eforia yang masih mereka miliki, menjadikan itu sebagai pemicu adanya pembentukan aliran radikal.

"Persisnya, dengan munculnya beberapa aliran radikal seperti Jemaah Ansorut Daulat (JAD)," katanya.



Filipina "Ngambek" Setelah Cina Lakukan Ini di LCS

Get source code of website


Pemerintah Filipina segera mengambi langkah diplomatik terhadap wilayah Laut Cina Selatan (LCS), setelah Tiongkok mendaratkan Pesawat Pembom (Bomber) miliknya di daerah sengketa itu, Selasa 22 Mei 2018.

Akibatnya, para anggota parlemen kubu oposisi di Manila naik pitam. Bahkan pemerintahan Amerika Serikat mengirim kapal perang ke wilayah tersebut.

Seperti yang dirilis media Reuters, Kementerian Luar Negeri Filipina mengambil  langkah diplomatik untuk melindungi klaim wilayah tersebut, dan akan terus dilakukan di masa mendatang.

Meski demikian, pemerintah Filipina tidak mau mengecam tindakan Cina, yang oleh Amerika dianggap mampu menimbulkan ketegangan atas kawasan itu.

"Komitmen kami, melindungi setiap inci teritorial dan wilayah kami yang berdaulat," ujarnya.

Sementara, Angkatan Udara Cina mengakui beberapa pesawat pembom seperti H-6K, telah mendarat dan lepas landas dari pulau-pulau dan terumbu karang di LCS. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari latihan militer.

Bahkan pemerintah Tiongkok menambahkan, fasilitas militernya di Kepulauan Spratly, murni defensif dan berhak melakukan apa yang disukainya.

Selain itu, Cina juga telah membangun sebanyak tujuh pulau buatan di wilayah itu, dan mengubahnya menjadi pos-pos militer yang dilengkapi lapangan terbang, radar, dan sistem rudal pertahanan.



Kapal Ikan Vietnam Tertangkap di Indonesia

Get source code of website


Dua unit kapal ikan nelayan asal Vietnam, berhasil diamankan oleh kapal patroli milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),  KP Hiu 12, yang tergabung dalam operasi rutin Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI di Perairan Barat Tarempa Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri).

Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono menjelaskan, KP Hiu 12 yang dikomandani Novry Sangian mendapati dua kapal ikan asal  Vietnam sedang melakukan penangkapan menggunakan alat tangkap Gill Net.



Saat diperiksa,  kedua kapal  tidak dapat menunjukkan kelengkapan dokumen.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, diketahui nakhkoda kapal merupakan warga negara Vietnam bernama Le Thanh Phong bersama tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK) juga berkewarganegaraan asing.

"Satunya dinakhkodai oleh Pham Mint Tuan, juga tidak dapat menunjukkan dokumen-dokumen yang diminta," katanya.

Berdasarkan dugaan pelanggaran ilegal fishing, kedua kapal tersebut kemudian dikawal menuju Pelabuhan Satwas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Natuna untuk  menjalani proses hukum lebih lanjut.

Dana Miliaran Untuk BNPT, Dinilai Tak Bisa Berantas Teroris

Get source code of website


Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mendapatkan kucuran dana APBN sebesar Rp505,5 miliar di tahun 2018. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp169 miliar dialokasikan untuk program deradikalisasi dan Rp122 miliar untuk penanggulangan bidang penindakan teroris. 

Meski anggaran yang cukup banyak tersebut diberikan ke BNPT, namun dinilai belum dapat memberantas para teroris yang melakukan aksinya di Indonesia.

Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menjelaskan, jika dilihat dari peta anggaran dan program tersebut, memang masih kurang efektif, sebab terlihat dari tumpang tindih tugas antara BNPT dengan Polri.

"Jadi kurang maksimal, bisa dilihat dari adanya tumpang tindih antara BNPT dengan Polri," ujarnya di Jakarta, Senin 21 Mei 2018.

Oleh karena itu, BNPT seharusnya membuat langkah strategis untuk menangani berbagai perkara teroris, semisal terjun ke sejumlah wilayah yang belum ditangani Polri.

"Mengingat dana BNPT untuk menangani teroris cukup besar," katanya.

Tidak hanya itu, BNPT juga bisa menggandeng sejumlah universitas negeri dan swasta untuk melakukan edukasi kepada mahasiswa yang sudah terkena virus paham radikal.

"BNPT juga harus menggandeng NU serta Muhammadiyah untuk menjalankan program deradikalisasi ke masyarakat dan sejumlah pondok pesantren," ujar Uchok.

Ikut Berantas Teroris, TNI Bakal Diperkuat Perpres

Get source code of website


Pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan terorisme telah disepakati oleh pemerintah dan DPR RI.

Maka untuk menjalankan tugasnya, pemerintah bakal membuat payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) guna memperkuat tugas dan wewenang TNI.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Dirjen PP) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Widodo Ekatjahyana di Jakarta, Senin 21 Mei 2018.

Di Perpres itulah bakal diatur secara teknis keterlibatan, bagaimana peran dan fungsi TNI dalam penanganan aksi terorisme. Namun sejauh ini, lanjutnya, peraturan tersebut masih berbentuk draf.

"Nanti drafnya kita lihat dulu. Masih kita siapkan, sehingga nanti tinggal melaksanakan bagaimana teknisnya," ujarnya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil Revisi Undang-Undang (RUU) anti terorisme yang sedang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rayat (DPR) RI. Apabila telah selesai, barulah Kemenkumham menyelesaikan Perpres tersebut.

"Setelah paripurna baru kita kebut, kan DPR khusus RUU-nya. Nanti pengaturan lebih lanjut akan kita sepakati di Perpres," katanya.

John Lie Tjeng Tjoan, Bukti Tionghoa Membela Indonesia

Get source code of website


Tidak banyak yang mengetahui, sosok Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie Tjeng Tjoan tetang perjuangannya membela Indonesia hingga masa kemerdekaan. Bahkan hanya sebagian kecil saja yang mengenangya.

Laksamana ini lebih dikenal dengan nama Jahja Daniel Dharma, yang dilahirkan di Manado,Sulawesi Utara, pada tanggal 9 Maret 1911.

Anak pasangan Lie Kae Tae dan Oei Tjeng Nie Nio merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang berdarah Tionghoa. Bahkan ia dijuluki dengan sebutan A Soldier with Bible, sebab selalu membawa Alkitab dan sangat relijius.

Kesuksesan John Lie berawal saat ia kabur ke Batavia (Jakarta) karena ingin mengapai cita-citanya sebagai pelaut. Untuk bertahan hidup, beberapa pekerjaanpun digandrungi, diantaranya sebagai buruh pelabuhan. Namun tidak lupa juga mengikuti kursus navigasi. 

Setelah mengapai pendidikan sebagai Mualim III pada kapal Koninklijk Paketvaart Maatschappij, yang merupakan perusahaan pelayaran Belanda. Pada tahun 1942, ia lalu bertugas di Khorramshahr, Iran, dan mendapatkan pendidikan militer.

Ketika Perang Dunia II berakhir dan Indonesia merdeka, ia  memutuskan bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) sebelum akhirnya diterima di Angkatan Laut RI.

Menjadi prajurit Angkatan Laut, John mula-mula bertugas di Cilacap, Jawa Tengah, dengan pangkat Kapten, dan berhasil membersihkan ranjau yang ditanam Jepang untuk menghadapi pasukan Sekutu. Kesuksesannya itu, kemudian dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor.

Pada awal kemerdekaan, 1947, John ditugaskan mengamankan pelayaran kapal-kapal yang mengangkut komoditas ekspor Indonesia untuk diperdagangkan di luar negeri, di antaranya, mengawal kapal pengangkut karet 800 ton untuk diserahkan kepada Utoyo Ramelan, kepala perwakilan RI di Singapura.

Karet atau hasil bumi lain dibawa ke Singapura untuk dibarter dengan senjata. Senjata-senjata itu diserahkan kepada pejabat di Sumatera seperti bupati Riau sebagai sarana perjuangan melawan Belanda.

Perjuangannya sangatlah berat sebab harus menghindari patroli Belanda, dan juga gelombang samudera yang relatif besar untuk ukuran kapal yang gunakan. Sebab, saat itu, pihak Belanda masih mengingginkan penjajahan atas tanah air Indonesia.

Untuk keperluan operasi, John Lie memiliki kapal kecil cepat, dinamakan the Outlaw. Seperti dituturkan dalam buku yang ditulis Kustiniyati Mochtar (1992). Sebanyak 15 kali ia melakukan operasi penyelundupan. Bahkan pernah ditangkap oleh perwira Inggris saat membawa 18 drum minyak kelapa sawit. Namun di pengadilan Singapura ia dibebaskan karena tidak terbukti melanggar hukum.

Tidak hanya itu, saat membawa senjata semi otomatis dari Johor ke Sumatera, ia dihadang pesawat terbang patroli Belanda. Laksamana John Lie hanya mengatakan kapalnya sedang kandas. Senjata yang telah diarahakn ke kapalnya tidak dimuntahi magazen. Malah meninggalkan the Outlaw tersebut.

Setelah menyerahkan senjata kepada Bupati Usman Effendi dan Komandan Batalyon Abusamah, the Outlaw lalu mendapat surat resmi dari syahbandar bahwa kapal itu milik Republik Indonesia dan diberi nama resmi PPB 58 LB.

Sepekan kemudian ia kembali ke Port Swettenham di Malaya untuk mendirikan pangkalan AL yang menyuplai bahan bakar, bensin, makanan, senjata, dan keperluan lain bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada 1 Mei 1950, Menteri Panglima AL Raden Soebijakto memerintahkan kapal perang AL untuk melaksanakan blokade di perairan Ambon, sebab adanya pemberontak pasukan RMS. John Lie menjadi komandan kapal–kapal korvet RI Rajawali. Kemudian KRI Pati Unus dikomandani Kapten S Gino, KRI Hang Tuah dipimpin Mayor Simanjuntak.

Melalui tiga titik pendaratan yakni Pulau Seram, Buru, dan Piru yang dibantu kekuatan gabungan TNI, pasukan RMS pun terdesak. Pada 15 November 1950, operasi pembersihan RMS di Ambon dan sekitarnya selesai.

Lalu pemberontakan Daurah Islam (DI)/TII yang berawal dari Jawa Barat pada 1949 di bawah pimpinan Kartosuwiryo. Kemudian meluas hingga ke Aceh pada 1950 dibawah pimpinan Teuku Daud Beureuh dan Sulawesi Selatan pada 1953 dipimpin Abdul Qahhar Mudzakkar.

Akibatnya Presiden Soekarno memerintahkan operasi militer dan operasi pemulihan keamanan yang melibatkan seluruh elemen pertahanan, termasuk TNI AL yang di nahkodai Mayor (P) John Lie.

Begitu juga dalam menumpas Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera dan Perjuangan Semesta (Permesta) di Sulawesi tahun 1958

Setelah operasi Permesta 1958 hingga 1959, ia dikirim ke India selama setahun untuk tugas belajar di Defence Service Staff College, Wellington. Sekembalinya tahun 1960, ia lalu diangkat menjadi anggota DPR Gotong Royong dari unsur TNI AL.

Ia juga  menjabat kepala inspektur pengangkatan kerangka kapal di seluruh Indonesia pada 1960–1966. Bahkan dianugerahi tanda jasa kepahlawanan pada 5 Oktober 1961 oleh Presiden Soekarno

Menurut kesaksian Jenderal Besar AH Nasution pada 1988, prestasi John Lie tiada taranya di Angkatan Laut karena dia adalah panglima armada (TNI AL) pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik yakni dalam operasi-operasi menumpas kelompok separatis Republik Maluku Selatan, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, dan Perjuangan Rakyat Semesta.

Karena kesibukannya dalam perjuangan membuat ia baru menikah pada usia 45 tahun, dengan Pdt. Margaretha Dharma Angkuw. Pada 30 Agustus 1966, ia lalu mengganti namanya dengan nama Jahja Daniel Dharma.

Karena penyakit stroke yang dideritanya,  pada tanggal 27 Agustus1988, ia menutup usianya dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. John Lie mendapat tempat yang istimewa dihati masyarakat Tionghoa Indonesia, dan juga menerima penghormatan yang tinggi dari masyarakat Tionghoa dan pemerintah Indonesia.

Bahkan patung John Lie dapat dilihat di Taman Mini Indonesia Indah (Anjungan Tionghoa)

Atas segala jasa dan pengabdiannya, ia dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Soeharto pada 10 Nopember 1995, Bintang Mahaputera Adipradana dan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2009.

TNI AD Bakal Datangkan Meriam Buatan Perancis

Get source code of website


TNI Angkatan Darat telah lama menginginkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) buatan Nexter System, Perancis, yakni meriam LG-1 MKIII 105 mm yang merupakan sosok baru dari Howitzer.

Alutsista tersebut rencananya bakal mem-backup satuan Batalyon Infateri (Yonif) Para Raider.

Danpussenarmed Kodiklatad, Brigjen TNI Dwi Jati Utomo menjelaskan, Alutsista buatan Perancis itu bakal mengantikan peran meriam Gunung M-48 kaliber 76 mm buatan Yugoslavia, jenis senjata yang telah digunakan TNI sejak 50 tahun lalu.

LG-1 MK III membutuhkan lima orang pengawak, lebih sedikit ketimbang LG-1 MK II Korps Marinir yang membutuhkan tujuh orang.

Pihak pabrikan mengklaim, laras L30 yang dimilikinya mampu menembak 12 peluru per menit, dengan daya tahan laras sampai 7.500 kali penembakan.

Bahkan, bisa menggunakan munisi 105 mm lama yang biasa dipakai pendahulunya. Sehingga menjadi nilai tambah karena adanya commonality antara TNI AL dan TNI AD.

Kalau menggunakan munisi standar M1, jarak tembaknya sekitar 11 kilo meter. Akan tetapi jika menggunakan munisi “extended range” Nexter, maka jarak tembak sampai 17 kilo meter.

Pada pengoperasiannya, senjata tersebut telah dibekali sistem komputer balistik (built in), sehingga memudahkan dalam mengatur akurasi pembidikan dan kontrol tembak ke arah sasaran.

Ampun, Tiga Bela Diri Yonif Mekanis 203/AK Diklaim Mematikan

Get source code of website



Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning atau Yonif Mekanis 203/AK merupakan Batalyon Infanteri Mekanis yang berada di bawah Komando Brigif 1/Jaya Sakti, Kodam Jaya. Markas batalyon berkedudukan di Jl. Gatot Subroto KM 6, Jatiuwung, Kota Tangerang.

Dalam mempertahankan kemanan negara khususnya Presiden dan keluarga, Wakil Presiden dan keluarga, serta pejabat tinggi Negara, selain harus mempunyai kemampuan bertempur dengan menggunakan senjata taktis, prajurit Mekanis 203 juga diwajibkan memiliki tiga ilmu bela diri yang menjadi andalan.

Berikut tiga bela diri yang telah dirangkum berita militer, diantarnya:


1. Yong Moo Do

Ilmu beladiri yang berasal dari Korea ini sangat mematikan. Sebab gabungan dari beladiri Judo, Taekwondo, Apkido, Karate, Jiu-Jitsu dan Hon Sin Sul, bahkan dipercaya mampu membunuh dengan tangan kosong.

Secara resmi menjadi olah raga wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008. Dimana, sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di tahun 2012.

Awalnya pada tanggal 15 Oktober 1995, diberi nama The Martial Research Institut dari Yong In University Korea. Lalu berganti menjadi Kukmodo, yang tidak lama kemudian berubah menjadi Yong Moo Do.

Bela diri ini merupakan ilmu pertarungan jarak dekat yang menunjukan kemampuan pada pertempuran mengacu pada teknik perkelahian, pertahanan dan strategis, baik fisik, mental maupun psikologis.

Kemampuan beladiri Yong Moo Do, wajib dikuasai oleh prajurit TNI angkatan darat untuk melatih keberanian dan jiwa patriotisme, mengingat prajurit TNI merupakan garda terdepan dalam mempertahankan NKRI.

2. Tarung Drajat

Ilmu bela diri ini dapat disebut juga sebagai boxing khas Indonesia. Dikarenakan beladi ini berjenis boxing dan pendirinya merupakan orang asli Indonesia yang bernama Ahmad Drajat atau biasa disebut AA Boxer.

Bela diri kelahiran Bandung ini pada tahun 1972, diciptakan berdasarkan pengalaman dari Ahmad Derajat saat bertarung di jalanan.

Pada awalnya, para murid Ahmad Derajat terdiri dari para pria pekerja kasar yang biasa menghabiskan waktu di jalanan. Seperti pedagang pasar, kenek, supir, tukang parkir hingga tenaga keamanan(satpam dan sejenisnya). Pelatihan tarung derajat bersifat praktek langsung pada kondisi dilapangan.

Tarung Derajat menekankan pada agresivitas serangan dalam memukul dan menendang. Namun, tidak terbatas pada teknik itu saja, bantingan, kuncian, dan sapuan kaki juga termasuk dalam metode pelatihannya Latihannyapun sangat keras, mulai dari menahan pukulan sampai dengan memecahkan batako dengan kepala.

Sekarang beladiri ini banyak digunakan oleh kalangan militer maupun polisi.

3. Karate

Beladiri asal negeri Sakura ini merupakan beladiri yang cukup populer di Indonesia. Bahkan bisa menemukan dengan mudah di Indonesia. Beladiri ini mendapatkan pengaruh dari beladiri asal Cina yang bernama Kempo.

Pada awalnya disebut dengan nama Tote atau tangan cina. Kemudian karena masyarakat Jepang pada saat itu memiliki rasa nasionalis yang tinggi, nama tote diubah menjadi Karate (tangan kosong) agar mudah diterima oleh masyarakat Jepang.

Karate digunakan oleh TNI karena memiliki falsafah hidup yang cocok dengan nilai-nilai pada kesatuan TNI. Falsafah karate diantaranya adalah kejujuran (Gi), keberanian (Yuu), sopan santun (Rei), berjiwa positif (Seishin) dan memiliki semangat tinggi (Seiki). Selain itu, dengan berlatih karate dapat meningkatkan kemampuan fisik dan mental yang berguna untuk membela negara.






KRI Ardadedali, Penakluk Baru Bawah Laut Indonesia

Get source code of website


Setelah bertolak dari dermaga Korea Selatan selama 17 hari diperjalanan, kapal selam buatan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) yakni Kapal Perang RI (KRI) Ardadedali 404 tiba di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya pada Kamis 17 Mei 2018.

Kapal selam kedua dari tiga unit jenis Nagapasa Class yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan RI itu, rencananya bakal dipergunakan oleh Komando Armada Dua (Koarmada) yang ditempatkan diwilayah perairan satuan itu.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan dipergunakan pada seluruh wilayah laut Indonesia.

Setelah kapal berada pada posisi, Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu selaku Komandan KRI Ardadedali 404 menyampaikan laporan dan diterima langsung oleh KSAL Laksamana TNI Ade Supandi. Hadir pada acara tersebut, Sekjen Kemhan RI Marsekal Madya TNI Hadiyan Suminta Atmadja, Para Asisten Kasal, Pangkoarmada III, Para Pangkotama Wilayah Surabaya, Para Asisten Pangarmada II, Dubes Korea Selatan Kim Chang Beom beserta staff, Atase Pertahanan Korea Selatan Kolonel Park Pil Seung.

Diketahui, Ardadedali 404 merupakan kapal selam Type 209/400 DSME yang memiliki bobot 1.280 ton saat muncul di permukaan dan bobot menjadi 1.400 ton saat menyelam serta didukung dengan empat mesin diesel MTU 12V493 dengan jarak jelajah mencapai 18.520 km.

Memiliki panjang 61,3 meter, diameter 6,2 meter dengan draft 5,7 meter yang mampu menampung 40 kru kapal.

Tidak hanya itu, kapal selam itu juga memiliki kecepatan mencapai 21 knot di bawah air dan 12 knot di permukaan, bahkan mampu berlayar lebih dari 50 hari untuk menunjang fungsi operasinya.
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html