Membawa "Bom" Dua Kapal Ini Ditangkap TNI AL

Get source code of website


Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Sibolga, Sumatera Utara berhasil menangkap dua kapal diduga pembom ikan, menggunakan Kapal TNI Angkatan Laut (KAL) Mansalar, di Perairan Sibolga, Sumatera Utara. Keduanya yakni Kapal Motor (KM) Makmur Rupiah dan KM Bersama, Selasa 29 Mei 2018. 

Komandan Lanal (Danlanal) Sibolga, Letkol Laut (P) Fajar Priyanto menjelaskan, keberhasilan penangkapan itu berkat informasi yang dihimpun pihaknya, atas aduan masyarakat yang resah terkait aktifitas pengambilan ikan, dengan menggunakan peralatan ilegal yaitu bom.

"Aktifitas bom ikan sangat meresahkan masyarakat," ujarnya.

Pemboman ikan lanjut Fajar,  selain merusak ekosistem bawah air, juga dapat membahayakan nyawa pengguna bom ikan tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya bakal melakukan tidakan tegas terhadap aktifitas ilegal. Bahkan untuk menghindari, Lanal Sibolga akan melakukan  edukasi terhadap masyarakat khususnya nelayan, agar mencari ikan dengan cara yang ramah lingkungan.

"Kita akan melaksanakan penindakan dan juga edukasi kepada masyarakat khususnya nelayan. Sehingga hasil laut bisa dinikmati oleh anak cucu kita" katanya.

Mahasiswi Cantik Ini Diduga Terlibat Kelompok ISIS

Get source code of website


Irma Novianingsih (23 tahun), merupakan salah satu mahasiswi yang pernah tercatat di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Didepotasi dari Turki dan tiba di Indonesia pada Jumat 25 Mei 2018, bersama tujuh orang Warga Negar Indonesia (WNI) lainnya. 

Kedelapan orang tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, karena diduga bakal bergabung dengan kelompok Islamic State in Irak and Syria (ISIS) di Suriah.

Wakil Rektor IAIN Tulungagung Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Abad Badruzzaman menjelaskan, mahasiswi yang bernama Irma Novianingsih dipastikan tidak lagi berstatus mahasiswi kampus itu, sebab pada semester tujuh dan delapan tidak melakukan registrasi ulang.

“Karena dua kali tidak registrasi, maka otomatis dia drop out. Kalau pun semester sembilan dia berusaha registrasi, sistem akan otomastis menolaknya,” ujarnya di Surabaya, Selasa 29 Mei 2018.

Dengan adanya temuan salah satu mahasiswi yang diduga terlibat pada kelompok ISIS, menjadi pihaknya mengantisipasi pada penerimaan mahasiswa baru nantinya.

Sehingga, bakal dilakukan semacam screening khusus untuk memastikan pandangan ideologi calon mahasiswa baru. Apabila terbukti berafiliasi dengan kelompok radikal, maka kampus langsung menggugurkannya.

Menurutnya, secara kelembagaan, temuan itu menjadi bahan pembahasan ditataran akademis. Salah satunya dengan memberikan instruksi ke Unit Kegiatan mahasiswa (UKM), supaya ikut membantu proses pemantauan kelompok radikal.

“Jika terbukti mereka prokelompok radikal, akan diambil tindakan,” katanya.

Ia menceritakan, jika dirinya sempat didatangi intelejen guna memastikan data mahasiswi bernama Irma Novianingsih. Namun belum menyatakan sepenuhnya, keterlibatan Irma pada kelompok radikal itu.

"Mulai dari nama, sekolah asal, nama orang tua, dan data lainnya, semua mengarah ke Irma Novianingsih," ujar Abad.

Black Panther TNI AU, Bakal Diganti

Get source code of website

TNI AU tengah mempertimbangkan untuk mencari pesawat jet generasi 4,5 untuk menggantikan fungsi pesawat Hawk 100/200 “Black Panther” yang sudah menua. Hal itu diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Yuyu mengatakan Hawk saat ini memperkuat Skadron Udara 12 bermarkas di Lanud Roesmin Nurjadin.  Lanud Roesmin Nurjadin menjadi pangkalan militer terlengkap di Sumatera. Pangkalan militer itu dilengkapi dua Skadron tempur yakni 12 dan 16. Keduanya masing-masing diperkuat jet temput Hawk dan F-16 Fighting Falcon A/B dan C/D.
“Ke depan Hawk 100/200 akan diganti dengan yang baru. Generasi 4,5, itu akan dimasukkan ke rencana strategis, ” ujar KSAU di Pekanbaru. Pesawat generasi 4,5 memiliki kelebihan pada mesin yang dapat beroperasi dalam jarak yang lebih jauh serta kemampuan pesawat dalam mengangkat beban seperti senjata dan bahan bakar dalam jarak jauh. Karena itu, dianggap cocok untuk Indonesia yang memiliki wilayah luas.  Namun jet tempur ini belum memiliki kemampuan stealth.
Menurut Marsekal Yuyu, pemilihan atas pesawat tempur generasi 4,5 dianggap tepat untuk menggantikan Hawk 100/200 yang telah beroperasi sejak 1994-1995.  Namun dia tidak menyebutkan pesawat apa yang akan menggantikan Hawk. Apakah IF-X yang sedang dikembangkan dengan Korea Selatan atau pesawat lain.
Dia juga mengatakan akan ada penambahan kekuatan baik personel maupun alat utama sistem persenjataan di pangkalan udara Roesmin Nurjadin. “Jadi sesuai Renstra AU, yang dikembangkan di wilayah barat di Lanud Roesmin Nurjadin,” kata dia.
Selain fokus pada penambahan kekuatan Alutsista, secara bertahap dia juga mengatakan penambahan panjang runway Lanud Roesmin Nurjadin akan terus dilakukan. Saat ini, dia menjelaskan landasan pacu Roesmin Nurjadin yang juga berbagi dengan Bandara komersial Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dalam tahap perpanjangan hingga 2.600 meter.
Menurut KSAU, tahapan perpanjangan landasan sekarang sudah 2.600 meter dan akan diperpanjang sampai 3.000 meter. Dengan begitu pesawat tempur bisa maksimal dan mampu mengangkut persenjataan penuh. 

Prajurit TNI Yang Mengabdikan Dirinya Untuk Membumikan Al-Qur'an

Get source code of website



Selain melaksanakan Pembinaan Teritorial (Binter), anggota Koramil 1402-02/Wonomulyo ini juga mengajar Al-Qur’an kepada anak-anak dan remaja lingkungan tempat tinggalnya, yakni Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman.

Namanya Serka Abd Gaffar. Bersama puluhan anak-anak dan remaja Desa Sidorejo, setiap hari berkumpul di Masjid Nurut Taubah, sebagai tempat kegiatan belajar membaca Al-Qur’an.

Bukan hanya itu saja, anggota TNI ini pula mendapat kepercayaan warga setempat sebagai Ketua Pembangunan Masjid di Desa itu.

Kegiatan mengajarnya, telah ditekuni sejak tiga tahun silam. Dengan sikap ikhlasnya, ia rela membantu apa saja demi terciptanya proses pembelajaran Al-Qur'an tersebut. Bahkan jaraknya 100 meter dari tempat tinggalnya tidak menjadi soal.

"Prihatin masih banyak anak-anak bahkan sudah remaja yang belum bisa baca Al-Qur’an,” ujarnya.

Saat memasuki bulan suci Ramadhan, waktu belajar dilaksanakan usai shalat Taraweh. Sementara biasanya dilakukan usai shalat ashar hingga menjelang magrib.

Bukan hanya belajar baca dan tulis huruf hijaiyah saja, tetapi gerakan dan bacaan sholat juga ia ajarkan kepada anak-anak dan remaja di desa itu.

Saat pertama kali menjadi Ketua Pembangunan Masjid, Gaffar merasa prihatin, sebab masih banyak remaja bahkan dewasa tidak tahu sama sekali tentang Al-Qu'an.

Dengan gerakan itu, ia berharap semua generasi muda yang ada dilingkungan itu, menjadi generasi  Qur’ani dan berjiwa Pancasila. Sehingga hidupnya selalu terjaga dari perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Bahaya, Tujuh Kampus Besar di Indonesia Dimasuki Paham Radikal

Get source code of website

Sebanyak tujuh Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Indonesia, sudah disusupi oleh paham radikal. Tujuh PT tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (Undip), Insitut Teknologi Surabaya (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair).

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli menjelaskan, nyaris semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Indonesia, telah terkena dampak akan paham radikal. Namun besar kecilnya, hal itu bervariasi.

"Dari Jakarta ke Jawa Timur itu sudah hampir kena semua, tapi tebal-tipisnya bervariasi," ujarnya di Jakarta, Sabtu 26 Mei 2018.

Menurutnya, pola penyebaran paham tersebut saat ini telah berubah. Jika dulu dilakukan di lingkungan pesantren, kini sudah masuk ke Perguruan Tinggi yang ada di tanah air, entah itu kampus Negeri ataupun swasta.

Bahkan yang lebih banyak terpapar terhadap paham radikal itu, yakni berada pada fakultas kedokteran dan ilmu eksakta di kampus Negeri maupun swasta.

"Kampus Negeri maupun swasta menjadi sasaran baru dan empuk bagi penyebar radikalisme," katanya.


Sempat Melarikan Diri, Empat Orang Terduga Perampok Akhirnya Ditangkap TNI AL

Get source code of website


Sebuah perahu pancung tanpa nama yang mengangkut delapan orang terduga perampok, berhasil diamankan tim Western Fleet Quick Response (WFQR) terdiri dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV, Lanal Tanjung Balai Karimun dan Den Intel Koarmada I di Perairan Karimun Anak, Selat Malaka, Kepuluan Riau.

Komandan lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno melalui Wakil Komandan (Wadan) Lantamal IV, Kolonel  Laut (P) Imam Teguh Santoso menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapat dari intelijen, tim reaksi cepat Koarmada I yang menggunakan speed boat berhasil menemukan perahu pancung dengan delapan orang didalamnya.

Sehingga ketika berpapasan, perahu pancung ditabrakan ke speedboat milik tim WFQR IV Koarmada I, akibatnya seorang terduga perampok jatuh kelaut.

Tim tersebut lalu melakukan pengejaran, namun berhasil lolos. Sehingga kembali kelokasi tabrakan dan mendapati seseorang berinisial N yang terjatuh dari perahu pancung.

Dari pengakuan N, perahu pancung itu adalah salah satu dari kelompok perompak yang sedang mencari kapal yang ingin dirompaknya pada malam penangkapan, yakni Rabu 23 Mei 2018.

"Tujuh orang yang masih berada di perahu pancung mengkandaskan perahunya, lalu melarikan diri ke darat," ujarnya.

Ia melanjutkan, pengejaran terus dilakukan dan berhasil menangkap DB. Dari keterangan kedua diduga tersangka, diketahui pada tanggal 19 Mei kelompok itu telah merompak sebuah kapal tanker di perairan yang sama.

Bahkan keterangan keduanya, juga menunjukkan keberadaan dua orang pendukung kegiatan perompakan kapal di Perairan Karimun Anak, yakni AA yang bertugas mengatur kegiatan perompakan, penyiapan logostik, dan pendistribusi hasil rompakan. Kemudian H sebagai pemberi dana untuk pembelian pancung sebesar Rp24.700.000.

Dari penangkapan itu, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti. Sementara ke empat orang diduga perampok kini diamankan di Lanal Tanjung Balai Karimun, untuk menjalani proses hukum selanjutnya.


Ini Pasukan Elit TNI AL Yang Bakal Terlibat Tumpas Terorisme

Get source code of website


Pasukan elit TNI Angkatan Luat (AL), Detasemen Jalamangkara (Denjaka) telah siap menunggu perintah melaksanakan operasi militer yang tergabung dalam  Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) untuk memberantas terorisme. Hal itu dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, di Jakarta, Sabtu 26 Mei 2018.

"Intinya kesiapan TNI AL, sebelum ada Koopssusgab sudah siap. Tinggal menunggu perintah dari Panglima TNI," ujarnya.

Untuk pelibatan pasukannya pada pemberantasan terorisme, sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebab, belum lama itu, Denjaka turut terlibat dalam penyerangan kelompok pemberontak di Pulau Mindanao, Marawi, Filipina. Hal itu berkaitan dengan keputusan politik tiga Negara, yang memiliki hubungan kerja sama.

"Marawi contohnya, sampai sekarang Trilateral itu melibatkan Indonesia, Malaysia, Filipina," katanya.

Menurutnya, Koopssusgab nantinya beranggotakan sebanyak 90-an prajurit, yang terdiri dari pasukan elite gabungan tiga matra, diantaranya TNI Angkatan Darat (AD) yang berasal dari Satuan 81 Gultor, Komando Pasukan Khusus (Kopassus), kemudian TNI Angkatan Udara yakni Satuan Bravo 90 berasal dari Korps Pasukan Khas (Paskhas), lalu TNI Angkatan Laut (AL) yang diambil dari Denjaka.

Siwi menambahkan, 90-an prajurit itu bakal menjalani latihan dengan model dan strategi yang khusus. Bahkan, doktrin latihanpun sedang disusun.

"Doktrin latihan lagi disusun dan sebagian sedang dibahas," kata Siwi.


Usai UU Antiterorisme Disahkan, BNPT Jadi Apa ?

Get source code of website


Setelah disahkannya Revisi Undang-Undang (RUU) Antiterorisme menjadi Undang-Undang, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bakal menjadi leading sector pemberantasan tindak pidana terorisme. Akan tetapi terkait pelibatan TNI, akan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) nantinya.

"BNPT leading sectornya. Kalau operasi militer Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab), itu nanti. Bakal ada keputusannya sendiri dalam Perpres," ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 25 Mei 2018.

Ia menambahkan, pihaknyapun bakal terlibat dalam persiapan rancangan Perpres tersebut, bahkan saat ini tengah diproses dalam tahap penyusunan. Terkhusus pada masalah kontra-radikalisasi, kesiapsiagaan nasional, dan deradikalisasi.

"Sudah dalam penyusunan. Nanti tinggal disinkronkan saja," kata Suhardi.

Ditempat terpisah, Direktur Pencegahan Terorisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT),  Brigjen (Pol) Hamli menambahkan, dengan disahkannya Undang-Undang Antiterorisme, lembaga tersebut menjadi lebih kuat dalam aspek pencegahan.

“BNPT senang dengan disahkannya Undang-Undang itu. Kita bekerja lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurut Hamli, pada aspek pencegahan, terdapat beberapa pasal yang mengizinkan penegak hukum melakukan tindakan terhadap  organisasi teroris. Misalkan, pasal 12A Ayat 2  yang menyatakan, orang yang merekrut dan menjadi anggota organisasi teroris diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 3 tahun dan maksimal 12 tahun.

Begitu juga pada pasal 12B ayat 1 yang disebutkan, setiap orang yang dengan sengaja menyelenggarakan latihan militer atau paramiliter di dalam dan luar negeri dengan maksud mempersiapkan aksi terorisme, diancam hukuman paling singkat 4 tahun penjara dan paling lama 15 tahun.

Sahkan RUU Antiterorisme, DPR Minta Tiga Syarat Pelibatan TNI

Get source code of website


Revisi Undang-Undang (RUU) Antiterorisme telah disahkan menjadi Undang-Undang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalu rapat paripurna. Namun, dalam pelibatan TNI, legislatif meminta tiga syarat harus dipenuhi, diantaranya penyusunan Peraturan Presiden (Perpres).

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-undang (RUU) Antiterorisme DPR RI, M Syafii mengatakan pelibatan TNI dalam pemberantasan tindak pidana terorisme harus memenuhi tiga syarat, yang ketiganya telah masuk dalam draf Undang-Undang (UU) yang telah disahkannya itu. Dengan mengacu pada UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan UU Nomor 3 Tahun 2002 terkait Pertahanan Negara.

"DPR RI mengamanatkan tiga hal dalam pelibatan TNI, diantarnya penyusunan Perpres untuk melibatkan TNI dalam memberantas tindak pidana terorisme,” ujarnya di Jakarta, Jum'at 25 Mei 2018.

Oleh karena itu, pihaknya menyepakati dalam pelibatan TNI cukup diatur dan diaktifkan melalui Perpres. Namun Presiden harus berkomunikasi dengan DPR RI.

Menurutnya, penyusunan Perpres maksimal harus selesai setahun setelah RUU Antiterorisme disahkan menjadi Undang-undang.

"Ini adalah upaya total kita melawan terorisme,” katanya.

Setidaknya ada 15 penambahan dalam RUU Antiterorisme tersebut, dengan tujuan penguatan pengaturan UU No 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

“Adanya perubahan signifikan terhadap sistematika UU No 15 Tahun 2003, diantaranya menambah bab pencegahan, korban, kelembagaan, pengawasan, dan peran TNI,”katanya.

Kawasan Pasifik Memanas, TNI Siap Antisipasi

Get source code of website


Kondisi politik, ekonomi, dan keamanan kawasan Asia Pasifik saat ini sedang menghangat. Berbagai permasalahan di tingkat regional, nasional, dan global menjadi ancaman yang dapat berdampak terhadap keamanan Indonesia. Hal itu dijelaskan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, melalui Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Laksdya TNI Didit Herdiawan, di Jakarta, Jum'at 25 Mei 2018.

Atas adanya permasalahan tersebut, TNI telah menyiapkan kebijakan, strategi, dan upaya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi kondisi keamanan tersebut.

Menurutnya, pelbagai permasalahan yang ada, baik di tingkat global, regional dan nasional yang tersebar dalam spektrum ancaman, mensyaratkan perlunya pemahaman, pemikiran, mekanisme dan model baru yang adaptif untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman baru.

Seperti yang diamanatkan Undang-Undang, TNI berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.

"Untuk itu, TNI harus selalu siap siaga,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya masih enggan menyebutkan seperti apa langkah-langkah yang diambil oleh TNI jika gejolak tersebut berkecamuk. Namun yang pasti, TNI selalu siap siaga.

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html